Nama : Sri Hastuti
NIM : 2222112260
Kelas : VD
APRESIASI DRAMA
ANALISIS STRUKTURAL DRAMA “ORANG-ORANG
DITIKUNGAN JALAN” KARYA W.S RENDRA.
Di
dalam sastra ada sebuah hubungan yang sangat erat antara apresiasi, kajian dan
kritik sastra karena ketiganya merupakan tanggapan terhadap karya sastra. Saat
Apresiasi merupakan tindakan menggauli karya sastra, maka mengkaji ialah
tindakan menganalisis yang membutuhkan ilmu atau teori yang melandasinya.
Tentang penjelasan mengkaji seperti yang diungkapkan oleh Aminudin (1995:39)
kajian (sastra) adalah kegiatan mempelajari unsur-unsur dan hubungan antara arunsur
dalam karya sastra dengan bertolak dari pendekatan, teori, dan cara kerja tertentu.
maka dari itu dengan tugas analisis drama ini, saya melakukan analisis terhadap drama orang-orang ditikungan jalan dengan menggunakan pendekatan strukturalisme. Sehingga unsur-unsur yang menyusun drama tersebut dapat diketahui. Juga rangkaian hikmah yang ada di dalamnya. Apakah ada kecenderungan penyingkapan realitas sosial oleh sang pengarang atau para tokoh yang ada pada drama orang-orang di tikungan jalan? ataukah ada hal-hal lain yang bisa di temukan dari analisis drama tersebut? hal ini bisa dianalisis dengan beberapa pendekatan karena kajian sastra memiliki berbagai pendekatan. Dan salah satu pendekatan yang saya gunakan dalam menganalisis drama “orang-orang ditikungan jalan” ini adalah pendekatan strukturalisme, dimana didalamnya terdapat : tema, dialog, latar/setting, alur/plot, tokoh, penokohan, , dan gaya bahasa.
maka dari itu dengan tugas analisis drama ini, saya melakukan analisis terhadap drama orang-orang ditikungan jalan dengan menggunakan pendekatan strukturalisme. Sehingga unsur-unsur yang menyusun drama tersebut dapat diketahui. Juga rangkaian hikmah yang ada di dalamnya. Apakah ada kecenderungan penyingkapan realitas sosial oleh sang pengarang atau para tokoh yang ada pada drama orang-orang di tikungan jalan? ataukah ada hal-hal lain yang bisa di temukan dari analisis drama tersebut? hal ini bisa dianalisis dengan beberapa pendekatan karena kajian sastra memiliki berbagai pendekatan. Dan salah satu pendekatan yang saya gunakan dalam menganalisis drama “orang-orang ditikungan jalan” ini adalah pendekatan strukturalisme, dimana didalamnya terdapat : tema, dialog, latar/setting, alur/plot, tokoh, penokohan, , dan gaya bahasa.
1.
Pokok hal yang diteliti dari drama “orang-orang
ditikungan jalan”
1.1 Inti cerita dari drama “orang-orang
ditikungan jalan”
Pada drama yang berjudul
“orang-orang ditikungan jalan” karya W.S Rendra ini banyak menceritakan tentang
problematika kehidupan seseorang yang bersumber dari sebuah cinta, dimana dalam
drama ini cinta bukan lagi sesuatu yang selalu membahagiakan bagi semua orang.
Itulah yang terjadi pada tokoh-tokoh yang terdapat dalam drama ini. Yaitu: Sri,
Djoko, Botak, Surati, dan Surya yang memiliki latar belakang kisah cinta yang
amat pahit dan menyedihkan, hingga terjerumus ke dalam dosa dan pelacuran,
hingga ahirnya mereka dipertemukan di sebuah tempat, yang berawal dari
pertemuan Sri dengan Djoko yang hendak meminjam korek api untuk merokok
disebuah tikungan jalan yang ada, waktu itu keduanya saling merasa kesepian, hingga
obrolanpun berlangsung sambil ditemani oleh tukang wedang, dan merekapun
merencanakan untuk menghabiskan malam itu berdua, hingga ahirnya datanglah
seorang laki-laki yang bernama botak yang tadinya hendak membeli wedang
tersebut, namun setelah sri menegurnya ahirnya botakpun ikut bergabung dengan mereka
untuk melengkapi perbincangannya, dan Djoko merupakkan seseorang yang mempunyai
ketertarikan dengan setiap nama orang, terlihat pada setiap pertemuannya dengan
orang baru hal pertama yang ia tanyakan adalah namanya, lalu ketiganyapun
birbincang dengan penuh keakraban sambil menyaksikan luluh lalang beberapa
laki-laki hidung belang bersama wanita jalang dijalan tersebut, dan beberapa
kejadian yang mungkin sudah biasa dilihat oleh sri ditempat pelacuran tersebut,
dan terdengarlah sebuah harmonika la paloma dari ujung jalan, ternyata yang
memainkannya adalah seorang pemuda gila yang bernama Narko, dia gila karena ada
sebadnya, yaitu terlahir sebagai seorang anak jadah yang waktu itu ketika
ibunya mengandung dia, ayahnya meninggalkannya karena kesal menghadapi
pertengkaran yang selalu terjadi dengan ibunya, yang dilampiaskan oleh ayahnya
yang bernama Surya dengan masuk ke tempat pelacuran dan selalu mabuk-mabukan,
namun ketika narko sudah beranjak dewasa ia bertemu dengan anaknya tersebut,
tanpa mau narko mengakui sebagai ayahnya, hingga diujung kematian Surya yang
meninggal dengan cara bunuh diri dengan membawa sejuta penyesalan dosa yang
selama hidupnya dia lakukan.
Dan
sebelum surya meninggal ternyata botak selalu menjadi penengah diantara mereka,
begitupun terhadap surya yang sudah ia ingatkan pada saat sebelum meninggal,
tanpa menyadari bahwa ia pun sebenarnya memiliki masa lalu yang pahit dengan
orang yang dicintainya, dimana pada zaman revolusi ia ditagkap belanda, dan
setelah ia keluar tahanan ia dapati istrinya mati bunuh diri, akibat diperkosa
oleh lelaki lain, dan sedang mengandung tiga bulan, ia pun sempat terjerumus ke
hal yang salah namun ahirnya ada seseorang yang menyadarkannya, hal tersebutpun
terjadi pada masa lalu cinta Djoko dengan kekasihnya Surati, yang mendorongnya
ke tempat pelacuran tersebut, dan
bertemu Sri seorang pelacur yang tentunya ia pun mempunyai alasan mengapa
menjadi pelacur, karena pada dasarnya Sri seorang wanita yang mempunyai keinginan
dan tujuan hidup yag sama dengan wanita-wanita pada umumnya yaitu ingin berumah
tangga, mempunyai keluarga, suami, dan anak. Yang ahirnya semuanya mempunyai
jalan masing-masing, dimana Botak meneruskan perjalanan hidupnya dengan baik,
Djoko bertemu kembali dengan pacarnya “Surati” dan Sri yang memutuskan menikah
dengan laki-laki yang ia kagumi dan menerima dia apa adanya yaitu Tarjo.
1.2
Hasil analisis struktural dari
drama “orang-orang ditikungan jalan”
·
Tema
Tema sebuah
drama merupakan permasalahan yang mendasari sebuah cerita. Dan permasalahan
yang ada pada drama ini berupa problematika kehidupan yang di latar belakagi
oleh masalah cinta.
·
Dialog
Dialog yang dibangun dalam drama Orang-orang ditikungan jalan karya W.S Rendra ini merupakan dialog yang selalu bergantian, atau dialog yang teratur antara tiga tokoh utamanya.
Dialog yang dibangun dalam drama Orang-orang ditikungan jalan karya W.S Rendra ini merupakan dialog yang selalu bergantian, atau dialog yang teratur antara tiga tokoh utamanya.
·
Latar atau setting
Latar dalam drama ini dispesifikasikan terhadap latar tempat saja, dimana terdapat disebuah tikungan jalan tempat para pelacur berada, kursi tukang wedang, sebelah kanan dan kiri jalan tersebut.
Latar dalam drama ini dispesifikasikan terhadap latar tempat saja, dimana terdapat disebuah tikungan jalan tempat para pelacur berada, kursi tukang wedang, sebelah kanan dan kiri jalan tersebut.
·
Alur/Plot
Alur merupakan susunan peristiwa yang terpilih dan diatur oleh pengarang secarara logis dalam hubungan sebab akibat, sehingga memebentuk suatu cerita yang utuh. Dan alur yang terdapat pada drama ini termasuk dalam alur sorot balik atau flashback. Hal ini dapat di lihat dari beberapa kutipan berikut:
Alur merupakan susunan peristiwa yang terpilih dan diatur oleh pengarang secarara logis dalam hubungan sebab akibat, sehingga memebentuk suatu cerita yang utuh. Dan alur yang terdapat pada drama ini termasuk dalam alur sorot balik atau flashback. Hal ini dapat di lihat dari beberapa kutipan berikut:
Djoko :
“dizaman revolusi aku mempunyai seorang gadis, ia terpaksa kutinggalkan karena aku masuk laskar
rakyat...”
Botak : “aku
termasuk orang hancur dulunya. Seperti peristiwa kuno: aku mempunyai seorang
istri yang cantik...”
·
Tokoh
Tokoh utama : Tokoh
tambahan :
1.
Sri 4.
Surati
2.
Djoko 5.
Surya
3.
Botak 6.
Narko
7.
tarjo
8.
tukang wedang
·
Penokohan
Dari adanya 3 tokoh utama dan 9 tokoh
tambahan yang ada pada drama “orang-orang ditikungan jalan” karya W.S Rendra tersebut
saya hanya akan menjelaskan beberapa perwatakan dari tokoh-tokoh tersebut,
karena tokoh yang lain hanya sebagai tambahan saja. Yaitu:
1.
Sri : seorang pelacur yang mempunyai
kepedulian tinggi terhadap teman dan keluarganya, serta mempunyai cinta yang
tulus. Seperti cerita dan ending yang terjadi pada drama tersebut, sri melacur
demi keluarga, dan ahirnya ia menikah denga tarjo yang usianya jauh lebih tua
darinya.
2.
Djoko : seorang laki-laki yang mengharapkan
dan setia pada kekasihnya, dan dia mempunyai ketertarikan nama pada setiap
orang baru yang ia jumpai. Hal ini dapat dilihat dari kutipan : SRI “Djoko
selalu tertarik kepada soal nama. Tadi waktu kami mula-mula berjumpa, ia juga
sangat ingin tau namaku.
3.
Botak : seorang laki-laki yang tegar dan
selalu menjadi penengan dan berusaha menyadarkan orang-orang yang ada
disekitarnya ketika mereka terjerumus ke hal yang buruk.
4.
Surya : seorang pemabuk yang mudah putus asa,
tergambar pada drama tersebut bahwa ia meninggal karena bunuh diri.
·
Gaya bahasa
Peranan bahasa merupakan hal sangat
penting dalam mengungkapkan isi hati, pikiran, dan perasaan seseorang khususnya
pengarang. Pengungkapan hal tersebut akan lebih baik apabila penggunaan bahasa
itu ditafsirkan dengan gaya bahasa, yang akan menimbulkan serta memberikan
keindahan, kenikmatan, dan perasaan tertentu bagi pembaca.
Dan gaya bahasa yang digunakan oleh W.S Rendra dalam drama Orang-orang ditikungan jalan cukup mudah dimengerti pembaca, khususnya saya dalam menganalisis karena gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa sehari-hari.
Dan gaya bahasa yang digunakan oleh W.S Rendra dalam drama Orang-orang ditikungan jalan cukup mudah dimengerti pembaca, khususnya saya dalam menganalisis karena gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa sehari-hari.
1.3
Keterangan
Berdasarkan analisis terhadap drama
Orang-orang ditikungan jalan karya W.S Rendra, maka saya dapat memberikan
beberapa keterangan sebagai berikut:
1) Aspek unsur stuktur atau intrinsik drama Orang-orang ditikungan jalan karya W.S Rendra, maka meliputi tema, dialog, latar atau seting, alur/plot, tokoh, penokohan atau perwatakan, gaya bahasa yang digunakan dalan drama tersebut.
2) Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam drama tersebut adalah gaya bahasa sehari-hari. Namun pengarang menuliskannya secara penuh tanpa kata-kata yang seharusnya tidak perlu dan sedikitnya penggunaan makna konotasi.
1) Aspek unsur stuktur atau intrinsik drama Orang-orang ditikungan jalan karya W.S Rendra, maka meliputi tema, dialog, latar atau seting, alur/plot, tokoh, penokohan atau perwatakan, gaya bahasa yang digunakan dalan drama tersebut.
2) Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam drama tersebut adalah gaya bahasa sehari-hari. Namun pengarang menuliskannya secara penuh tanpa kata-kata yang seharusnya tidak perlu dan sedikitnya penggunaan makna konotasi.